10 Desember 2014

KHASIAT AKAR MENARUNG/ANGGRUNG

Tak banyak yang mengetahui bahwa akar tumbuhan menarung atau anggrung memiliki khasiat. khasiat tumbuhan ini adalah jika diminum bekerja akan selalu semangat dan tidak terasa lelah. jika di perkebunan sawit tumbuhan ini termasuk gulma. berikut cara pembuatan minuman berkhasiat ini :
  1. cabut tumbuhan anggrung/menarung
  2. potong akarnya
  3. cincang membentuk bagian kecil
  4. rebus dengan air hingga mendidih
  5. setelah dingin air ramuan dapat diminum
jika penasaran silahkan mencoba....
salam rimba...
lestari alamku..
hijau negriku,,,,

9 Desember 2014

5 jenis akar kayu untuk stamina


5 jenis akar kayu untuk stamina suku akit bandang

indonesia memiliki banyak obat tradisional yang hingga kini masih dipertahankan keberadaannya. salah satunya adalah khasiat akar kayu yang ada di suku akit bandang desa tanjung pal kec sungai apit kabupaten siak provinsi Riau. 5 jenis akar kayu tersebut adalah :
  1. Punak
  2. Bongkok
  3. Bandul
  4. Sesalai
  5. Larak
cara pembuatan akar kayu tersebut adalah :
  1. cincang akar sehinga membentuk bagian kecil
  2. masukkan akar ke dalam wadah
  3. tambahkan air ke dalam wadah secukupnya
  4. diamkan selama semalam
  5. racikan akar siap diminum
Rasa akar memang pahit, tetapi bagus untuk stamina dan kesehatan

1 Oktober 2014

Menelisik Suku Talang Mamak di Taman Nasional Bukit Tigapuluh INHU RIAU

Suku talang mamak merupakan suku asli yang berada di Taman Nasional Bukit Tigapuluh Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. kehidupan mereka memiliki keunikan tersendiri walaupun di beberapa desa mereka sudah masuk arus modernisasi. Berikut adalah foto dari suku talang mamak yang sedang memainkan alat musik tradisional meraka yakni gambus.
alat musik ini terbuat dari kayu dan memiliki beberapa dawai dan alat petik kecil. perlu keterampilan khusus untuk memainkan alat musik ini. untuk menyetel nadanya menggunakan feeling. so butuh keahlian khusus sob dan belajar dengan baik. nah ini dia foto gue dengan alat musik gambus tersebut.
nah....bagi sobat yang suka berpetualang mari kita berpetualang ke taman nasional bukit tiga puluh, dapat ditempuh dari kota pekanbaru sekitar 7 jam perjalanan menggunakan mobil. selain bisa melihat kehidupan suku talang mamak kita bisa juga melihat air terjun papunauan. berikut sob fotonya.
air terjun ini sangat menarik, airnya jernih dan dingin...bagi yang suka petualang bisa nih jalan-jalan kesana sambil menikmati suasana khas hutan.

15 Agustus 2014

cara mengganti air radiator dan busi jupiter mx 2009

Kutak katik jupiter mx 2009

buat para bikers penggemar jupiter mx udah g asing lagi dengan tunggangan yang satu ini...nah jangan lupa biar performa motor satu ini kita juga harus rajin cek pendingin alias radiator beserta air isinya yang khusus yakni yamacoolant yang airnya berwarna kehijauan anti karat. jika sistem pendingin bagus maka performa juga akan bagus. idealnya 1 tahun atau 30.000 km air radiator diganti agar performa yahuutt.....
gue kasih nih sedikit langkah-langkah cara mengganti atau menambah air radiator jupiter mx 2009 :
1. terlebih dahulu mesin dalam keadaan dingin sob, jika panas berbahaya!!! bisa muncrat air panas di dalam radiator..nah langkah awal siapkan kunci L, kunci T 10, kunci pas 10 dan yamacoolant 900 ml
2. buka semua baut pengikat menggunakan kunci L pada bagian sayap,body belakang dekat tangki dan cover depan tempat sen dan lampu senja.
3. buka cover depan, sayap kanan kiri lalu angkat bagian tengah penutup rangka tengah yang berwarna hitam
4.buka perlahan penutup radiator, lalu buka baut di bawah dekat leher kenalpot dengan kunci 10 atay obeng ketok
5. keluarkan isi radiator lama dan kencangkan kembali baut 10 ini , gue kasih gambar baut 10 yang dimaksud di bawah ini
6. isi air radiator hingga penuh, tutup lagi...jangan lupa cek air cadangan di bawah..jika kurang tambah

7. nyalakan mesin sekitar 5 menit jika air radiator berkurang tambah lagi
8. jika busi sudah lama tidak digati lebih baik ganti gan dari pada mogok mendadak tinggal putar kepala busi dan kendorkan busi dengan kunci busi kusus...mumpung sekalian bongkar ni gan,,,,gunakan selalau part yamaha yakni busi NGK
9.pasang kembali kap dan cover depan dan periksa baut lalu kencangkan
semoga bermanfatt buat biker yang suka kutak kutik motornya.....selamat mencoba sob....

nih penampakan dari depan hehehhe

1 Juli 2014

SAVE SIAMANG

                                                   AKIBAT KESERAKAHAN MANUSIA

Hutan yang dulu indah tempat bermain siamang kini berubah menjadi hamparan kebun sawit yang luas, dari ujung ke ujung mata memandang hanya perkebunan sawit yang terlihat. kemana tempat tinggal siamang ? kemana tempat bermain siamang ? malangnya nasib siamang...hidup sebatang kara tak jelas dimana sanak saudaranya. kini tersesat di pemukiman masyarakat. mencoba mencari makan apa yang bisa dimakan.
coba direnungkan
akibat keserakahan umat manusia habitat siamang hilang ?
mana hutan tempat bermain ?
mana buah-buahan yang bisa dimakan?
bahkan siamang diperjual belikan di pasar burung jl durian sukajadi pekanbaru
tak sadarkan bahwa air sekarang semakin sulit akibat sawit yang menurut riset boros air ??
tak sadarkah bahwa hujan sudah sangat jarang turun ??
kembalikan hutan sebagai habitat siamang....
jangan hanya karena keserakahan membuat sang pencipta mrah dan menurukan bencana...
mari buat hutan desa...alokasikan lahan sekitar 30% dari luas total untuk dibangun hutan desa...
ingat hutan merupakan paru-paru dunia..
kalau tidak sekarang kapan lagi...
SALAM RIMBA !!!


2 Juni 2014

Pesona jembatan Padamaran Kabupaten Rokan Hilir

" PADAMARAN OH PADAMARAN"

Kabupaten Rokan Hilir memiliki berbagai objek wisata yang patut kita jelajahi, seperti tempat penangkaran penyu hijau di pulau jemur dan salah satunya jembatan Padaman 1 dan Padamaran 2 yang baru selesai dibangun untuk mempermudan dan memperkecil daerah yang terisolir. kali ini kita akan bahas bagaimana jembatan padamaran ini.
jembatan Padamaran 1 panjangnya sekitar 1,2 km dan jembatan padamaran 2 sekitar 1,3 km. jembatan ini menghubungkan pulau yang dikelilingi oleh sungai rokan yang bermuara ke laut. saat ini jembatan ini belum diresmikan dan belum dibuka secara resmi untuk umum. di jembatan ini sangat indah menikmati pemandangan sekitar, ada batang Nipah, orang yang asik narsis dan memancing dari atas jembatan.
Nah ....tunggu apa lagi ayo berkunjung ke kabupaten rokan hilir, jika dari pekanbaru dapat ditempuh menggunakan mobil memakan waktu perjalanan sekitar 7 jam perjalanan. selain itu masih terdapat sawah di pinggir jalan lho.....nah dalam waktu dekat juga akan dilakukan acara bakar tongkang....artis china dari luar negeri akan memeriahkan acara tersebut. ayo sob tunggu apalagi....VISIT ROKAN HILIR 2014 NOW...
 


15 Mei 2014

cariduit.com

Rahasia mengumpulkan recehan rupiah secara online akhirnya terungkap, klik http://ngeklik.com/?id=6nfs77

1 Mei 2014

menelisik keunikan alam sekitar

Alam menyediakan sumberdaya untuk dikelola, namun alam juga menyimpan berbagai keunikan antaralain satwa dan tumbuhannya....salah satunya adalah tarantula ? anda masih ingat tarantula ? laba-laba besar ini sudah sangat susah ditemukan terlebih sudah banyak lahan berubah tutupannya menjadi perkebunan, perumahan, pabrik dan lain-lain.
Tarantula secara kasat mata berbeda dengan laba-laba pada umumnya, memiliki warna hitam dan tubuh yang lebih terlihat garang dengan kaki-kaki yang kokoh, mungkin temen-temen teringat dengan spiderman yah hehehhe.....eits tarantula ini beracun sob....jadi hati-hati yah jangan sampai digigit, jangan menjadi korban film upin ipin yang main laba-laba, karena dalam film itu beda jenis laba-labanya. masih ada lagi nih sob tumbuhan unik berupa jamur..ini dia fotonya...

Nah ini dia sob jamurnya...unik bukan....ada warna kuning yang menutupi tangkainya seperti jaring jaring.....agak berbau jamur ini...terbukti ada lalat yang hinggap sob.....ayo yang tau jamur apa ini namanya silahkan di coment ya sob....mohon bantuannya....mari telisik dan lestarikan alam.....

21 April 2014

bisnis ol

Stop frustasi, saatnya jalanin http://ngeklik.com/?id=6nfs77 kerja online dengan hasil pasti dan bisa dipantau perkembangan komisi setiap detiknya.....

2 April 2014

Karet di lahan gambut



BAB 1
Pendahuluan
1.1   Latar Belakang
Meningkatnya penggunaan lahan pada tanah mineral yang semakin hari semakin bertambah menyebabkan penggunaan lahan gambut untuk lahan pertanian maupun untuk lahan perkebunan oleh masyarakat tidak terhindarkan,salah satu contoh adalah penggunaan lahan gambut untuk lahan perkebunan karet oleh masyarakat.Pada umumnya lahan gambut kondisi unsur haranya minim dan tidak sebagus pada tanah mineral,belum lagi kondisi gambut yang memiliki ketebalan dan kedalaman yang berbebeda-beda.
Rawa gambut merupakan lahan marginal,karakteristik inheren kimia gambut merupakan faktor pembatas yang membutuhkan masukan energi yang besar untuk meningkatkan produktifitas sebagai lahan pertanian ataupun lahan perkebunan.Proses marjinalisasi dari lahan berarti akan terus berlanjut yang sekaligus juga semakin memarjinalkan anak manusia dalam agroekosistem tersebut.Gambut yang tebal yang teronggok di atas lapisan pasir secara fisiko kimia juga merupakan lahan yang rapuh.
Bila masyarakat tidak mempunyai pengetahuan yang cukup dalam mengolah lahan gambut untuk lahan perkebunan karet,maka hasil yang di dapat pun tidak maksimal,oleh karena itu di dalam tugas makalah ini akan di bahas bagaimana cara melakukan penanaman karet di lahan gambut secara baik dan teratur.
1.2     Tujuan
-          Mengetahui mengolah lahan gambut untuk lahan karet
-          Mengetahui cara menanam lahan gambut
-          Mengetahui potensi lahan gambut
-          Mengetahui seberapa kedalaman gambut yang cocok untuk tanaman karet


1.3     Tinjauan Pustaka
Lahan gambut merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fungsi hidro-orologi dan fungsi ekologi lain yang penting bagi kehidupan seluruh mahluk hidup. Nilai penting inilah yang menjadikan lahan rawa gambut harus di lindungi dan di pertahankan kelestariannya. Untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam lahan gambut secara bijaksana perlu perencanaan yang teliti. Penerapan teknologi yang sesuai dengan pengelolaan yang tepat dengan langkah yang bijak maka mutu dan kelestarian sumber daya lahan rawa tersebut. Informasi tentang sifat-sifat kritis dan fragile merupakan referensi yang sangat penting untuk menyusun perencanaan yang lebih akurat, pengoptimalkan pemanfaatan dan usaha konservasi.


BAB 2
Isi

2.1 Hasil
cara membangun perkebunan karet di lahan gambut
a.       Tahap pemilihan lahan gambut
b.      Pemadatan tanah oleh alat berat
c.       Pembuatan drainase untuk menjaga laju permukaan tanah gambut
d.      Pemberian kapur/abu
e.       Tahap persiapan bibit karet yang unggul
f.       Tahap penanaman bibit
g.      Tahap pemeliharaan dan pemanenan karet

2.2 Pembahasan
a.Tahap pemilihan lahan gambut
            Tanaman keras seperti karet dapat tumbuh dengan baik pada lahan gambut dengan ketebalan 2-3 meter.

b.Pemadatan tanah oleh alat berat
            Untuk menjaga agar tanaman tidak roboh pada waktu setelah penanaman maka perlu di lakukan pemadatan tanah oleh alat berat. Pemadatan ini hanya bisa di lakukan untuk ketebalan gambut 2-3 meter, bila kedalaman gambut melebihi 2-3 meter maka hal tersebut akan membahayakan, karena alat berat tersebut akan masuk kedalam gambut karena sifat tanah gambut yang tidak mampu menahan beban yang berat juga di sebabkan oleh gaya gravitasi bumi. Pemadatan tanah diperlukan untuk tanaman perkebunan berbentuk pohon seperti kelapa sawit, kelapa dan karet. Daya sangga tanah (bearring capacity) yang rendah dari tanah gambut dapat menyebabkan pohon mudah rebah dan menurunkan produksi.
Rajaguguk(2004) menganjurkan adanya pemadatan tanah untuk tanaman kelapa sawitagar kerapatan lindak tanah meningkat dan akar lebih kuat mencengkram tanah sehingga rebahnya tanaman dapat dikurangi. Pemadatan tanah juga akan meningkatkan hasil karena semakin besarnya serapan hara tanaman setelah lebih banyak butiran gambut berinteraksi dengan akar tanaman.

c.Pembuatan drainase
            kearifan tradisional yang merupakan pengetahuan turun temurun telah di perkenalkan oleh petani banjar dan bugis tentang reklamasi dan tata kelola pasang surut khususnya gambut hampir ratusan tahun yang lalu di kalimantan,sumatera bahkan malysia. Mereka membuka lahan untuk lahan perkebunan dengan membuat saluran dari sungai-sungai besar yang menorok masuk ke pedalaman yang mereka sebut dengan parit kongsi atau handil. Keberlanjutan umur pakai lahan dengan pola penggunaan dan pengelolaan tanaman yang  mereka lakukan tetap berpegang pada kaidah konservasi lahan gambut.
            Reklamasi dan konservasi lahan gambut saluran di buat biasanya terdiri dari kanal primer,kanal sekunder,kanal tersier dan kanal batas. Tata saluran makro sering kali mempunyai dampak yang tidak di inginkan dalam budidaya tanaman karet, karena penggalian saluran sekaligus mengangkat senyawa toksik ke permukaaan tanah yang pada gilirannya bisa memasuki lahan usaha tani bila tata saluran makro dan mikro tidak di rancang secara tepat.
            Drainabilitas suatu lahan sangat berpengaruh pada kelayakan usaha pemanfaatan lahan gambut, hal ini di sebabkan kemampuan drinase dalam mengendalikan muka air tanah, melakukan pencucian lahan serta menghindari akumulasi bahan toksik di saluran pembuangan. Jumlah kelebihan air yang harus di buang persatuan luas di sebut modulus pembuang atau koefisien pembuang.

d.Pemberian Kapur/Abu
            Ameliorasi untuk mengatasi tingginya kemasaman tanah dan buruknya kesuburan tanah yang merupakan dua faktor pembatas utama dalam meningkatkan produktifitas lahan gambut telah banyak di teliti. Pemberian kapur 1 ton per Ha merupakan salah satu cara menurukan tingkat kemasaman tanah, kapur sebagai sumber hara kalsium dan untuk aktifitas bakteri bintil akar memfiksasi N dari udara,memperbaiki sifat kimia tanah. Pengaruh tak langsung pemberian kapur adalah meningkatkan kelarutan beberapa unsur hara yang di perlukan tanaman.
            Pemberian kapur di samping di perlukan untuk meningkatkan ketersediaan kalsium, juga ditujukan untuk meningkatkan kejenuhan basa, karena kejenuhan tanah gambut relatif rendah, terutama basa-basa K, Ca dan Mg. Kejenuhan tanah gambut umumnya ≤ 15 %, sementara secara umum kejenuhan basa tanah gambut harus mencapai 30 % agar tanaman dapat menyerap basa- basa tertukar dengan mudah.
            Penggunaan abu sebagai amelioran juga telah di teliti pada beberapa lahan gambut. Penggunaan abu sebgai bahan amelioran selain dapat mengurangi degradasi hara juga dapat menyuplai hara, tetapi tidak dengan menggunakan abu gambut, karena membakar gambut dapat merusak kelestarian gambut. Abu memiliki komposisi yang lebih lengkap dari pada kapur, mengandung unsur hara makro dan mikro, memiliki daya penetralan terhadap kemasaman 40 % setara CaCO3. Bahan abu juga mampu menurunkan kadar asam-asam fenolat anatara 54-79 %. Kandungan K dari abu mampu meningkatkan kandungan K dalam tanah, serta mampu meningkatkan substitusi kebutuhan K yang di perlukan oleh tanaman.
            Selain kapur dan abu, pupuk kandang merupakan amelioran yang sudah biasa di gunakan petani di kalimantan dan tanah gambut. Hairani (2000) menyatakan campuran 75 % pupuk kandang dan 25 % kapur dapat meningkatkan pH dan kualitas unsur N-total,P-tersedia, K, Na ,Ca , Mg , Al , dan H.

e.Tahap persiapan bibit karet yang unggul
            Biasanya para petani menggunakan bibit hasil okulasi karena bibit ini sudah diketahui kualitasnya yang relatif tahan terhdap hama penyakit.contohnya : IRR 5, IRR32, IRR 39, IRR 42, IRR 104, IRR 112, dan IRR 118.





f.Tahap penanaman bibit
Pada areal lahan yang relatif datar / landai (kemiringan antara 00 - 80) jarak tanam adalah 7 m x 3 m (= 476 lubang/hektar) berbentuk barisan lurus mengikuti arah Timur - Barat berjarak 7 m dan arah Utara - Selatan berjarak 3 m (lihatGambar 2).


Gambar 2.


b) Pada areal lahan bergelombang atau berbukit (kemiringan 8% - 15%) jarak tanam 8 m x 2, 5 m (=500 lubang/ha) pada teras-teras yang diatur bersambung setiap 1,25 m (penanaman secara kontur), lihat Gambar 3.Bahan ajir dapat menggunakan potongan bambu tipis dengan ukuran 20 cm – 30 cm. Pada setiap titik pemancangan ajir tersebut merupakan tempat penggalian lubang untuk tanaman. Gambar 3. Cara Pengajiran Menurut Kontur.

Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang untuk tanaman dibuat 60 cm x 60 cm bagian atas , dan 40 cm x 40 cm bagian dasar dengan kedalaman 60 cm. Pada waktu melubang, tanah bagian atas (top soil) diletakkan di sebelah kiri dan tanah bagian bawah (subsoil) diletakkan di sebelah kanan (Gambar 4). Lubang tanaman dibiarkan selama 1 bulan sebelum bibit karet ditanam.

g.Tahap pemeliharaan dan pemanenan
Selain pupuk dasar yang telah diberikan pada saat penanaman, program pemupukan secara berkelanjutan pada tanaman karet harus dilakukan dengan dosis yang seimbang dua kali pemberian dalam setahun. Jadwal pemupukan pada semeseter I yakni pada Januari/Februari dan pada semester II yaitu Juli/Agustus. Seminggu sebelum pemupukan, gawangan lebih dahulu digaru dan piringan tanaman dibersihkan. Pemberian SP-36 biasanya dilakukan dua
minggu lebih dahulu dari Urea dan KCl.
Pengobatan tanaman sakit sebaiknya dilakukan pada waktu serangan dini untuk mendapatkan keberhasilan pengobatan dan mengurangi resiko kematian tanaman. Bila pengobatan dilakukan pada waktu serangan lanjut maka keberhasilan pengobatan hanya mencapai di bawah 80%. Cara penggunaan dan jenis fungisida anjuran yang dianjurkan adalah :
Pengolesan : Calixin CP, Fomac 2, Ingro Pasta 20 PA dan Shell CP.
Penyiraman : Alto 100 SL, Anvil 50 SC, Bayfidan 250 EC, Bayleton 250 EC,
Calixin 750 EC, Sumiate 12,5 WP dan Vectra 100 SC.
Penaburan : Anjap P, Biotri P, Bayfidan 3 G, Belerang dan Triko SP+
Produksi lateks dari tanaman karet disamping ditentukan oleh keadaan tanah dan pertumbuhan tanaman, klon unggul, juga dipengaruhi oleh teknik dan manajemen penyadapan. Apabila ketiga kriteria tersebut dapat terpenuhi, maka diharapkan tanaman karet pada umur 5 - 6 tahun telah memenuhi kriteria matang sadap. Kriteria matang sadap antara lain apabila keliling lilit batang pada ketinggian 130 cm dari permukaan tanah telah mencapai minimum 45 cm. Jika 60% dari populasi tanaman telah memenuhi kriteria tersebut, maka areal pertanaman sudah siap dipanen.
Di malaysia tanaman karet pada lahan gambut hanya mampu berproduksi kurang dari 1000 kg/Ha persatu tahun,hasil karet di lahan gambut hanya 450 kg/Ha pertahun dan ini lebih rendah dari produktifitas rata-rata karet rakyat secara umum 487 kg/Ha pertahun pada tahun 1973,dan naik menjadi 507 kg/Ha pertahun pada tahun 1984.Apabila lahan gambut hanya mampu mendukung produksi karet sedikit di atas 500 kg/Ha pertahun tentunya perogram perluasan tanaman karet lebih condong memanfaatkan mineral mengingat faktor pembatas pengembangan lahan gambut jauh lebih berat.Namun penerapan tehnologi yang tepat hasil perkebunan karet di Labuhan Batu dapat mencapai 1.200 kg/Ha pertahun dan hasil karet di lahan gambut dengan ketebalan ≤ 2M dapat menyamai hasil di lahan mineral.
            Apabila produktifitas rata-rata perusahaan besar negara yaitu sebesar 1.200 kg/Ha pertahun ini salah satu tantangan pakar gambut untuk mengupayakan peningkatan produktifitas karet rakyat di lahan gambut.

BAB 3
Penutup

3.1 Kesimpulan
            Pembangunan karet di lahan gambut hanya bisa di lakukan pada lahan gambut dengan ketebalan 2-3 meter saja, di atas ketebalan tersebut tidak bisa di lakukan karena beban alat berat tidak akan mampu lagi di topang oleh tanah gambut. Yang membedakan dengan pengolahan di tanah mineral adalah di tanah gambut sebelum di lakukan penanaman di adakan pemberian kapur/abu untuk menurukan tingkat keasaman,pemadatan tanah untuk menyangga tanaman, pembuatan drainase untuk menghindari penurunan muka gambut. Hasil yang di dapat pun tidak sebagus karet yang di tanam pada tanah mineral.


3.2 Saran
            Untuk labih memahami tentang pengolahan lahan gambut untuk karet maka sebaiknya di adakan praktikum secara langsung di lapangan untuk mengamati secara langsung. Di samping itu keterbasan buku tentang materi ini menjadi salah satu kendala dalam pembuatan tugas ini, di harapkan suatu saat banyak terdapat buku-buku tentang perkebunan dan kehutanan  di Universitas Riau.


Daftar Pustaka

Barchia muhammad faiz,2006.Agroekosistem dan transformasi karbon gambut.Gadjah mada university press: Yogyakarta.

31 Maret 2014

income hingga 25 US

yang mau income 25 US silahkan klik http://tasks4job.com/?refer=78312

inventarisasi hutan @tahura SSH



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................        i
DAFTAR ISI..........................................................................................        ii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................        iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................        1
1.1  Latar Belakang..................................................................................        1
1.2  1.2 Tujuan Praktikum........................................................................        2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................        3
BAB III METODOLOGI......................................................................        5
III.1 Waktu.............................................................................................        5
III.2 alat dan bahan.................................................................................        5
III.3 Prosedur Kerja................................................................................        5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................        6
IV. 1 Hasil
A.    Praktikum 1
·         Pengamatan Hutan......................................................................        6
a.       Keadaan Hutan di Tahura...........................................................        6
b.      Luas Kawasan Tahura.................................................................        6
c.       Jenis Hutan..................................................................................        7
d.      Komposisi Jenis...........................................................................        7
·         Keadaan lahan Hutan
a.       Jenis dan Sifat Tanah..................................................................        7
b.      Topografi.....................................................................................        7
c.       Kesuburan Tanah.........................................................................        7
·         Keadaan lain
a.       Iklim ...........................................................................................        8
b.      Aksesibilitas ...............................................................................        8
c.       Sosial ekonomi Masyarakat.........................................................        8
B.     Praktikum 2-6..............................................................................        9
IV.2 Pembahasan....................................................................................        11
BAB V PENUTUP.................................................................................        18
V.1 Kesimpulan.......................................................................................        18
V.2 Saran.................................................................................................        18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................        19
LAMPIRAN...........................................................................................        20


DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Gambar Pohon diPlot..................................................................        20
Gambar kondisi Tahura dan Lain-lain.....................................................        23
Gambar alat Praktikum............................................................................        24
Gambar Peta Plot       


BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Praktikum lapangan memang sangat memberikan manfaat, terutama pada praktikum yang di laksanakan di Taman Hutan Rakyat Sultan Syarif Kasim Minas. Praktikum Inventarisasi Hutan yang di laksanakan di TAHURA ini antara lain Pengamatan Hutan berupa keadaan lahan di TAHURA, luas Kawasan TAHURA, Jenis Hutan, Komposisi Jenis. Selain itu di lakukan pengamatan Lahan hutan berupa jenis dan sifat tanah, topografi, kesuburan tanah. Selanjutnya keadaan lain beupa Iklim, Aksesibilitas, Sosial ekonomi Masyarakat.
Di samping itu dalam praktikum ini pula di perkenalkan bagaimana cara menggunakan alat-alat dalam praktikum, seperti menggunakan Clino meter, Haga,Pita Meter dan Kompas. Dalam praktikum ini setiap kelompok di beri tugas membuat 3 plot, dalam setiap plot di catat nama pohon, nama ilmiah, kemiringan plot, TBC, Tinggi total, diameter pohon.
Dengan melakukan praktikum ini di harapkan para mahasiswa dapat mengetahui cara dan  menggunakan alat yang di gunakan dalam praktikum, mengetahui jenis vegetasi yang ada di TAHURA, Mengetahui Flora dan Fauna yang ada di TAHURA.


I.2 Tujuan Praktikum

-          Dapat mengetahui keadaan hutan di TAHURA
-          Dapat mengetahui luas kawasan TAHURA
-          Dapat mengetahui Jenis hutan di TAHURA
-          Dapat mengetahui Komposisi jenis TAHURA
-          Dapat mengetahui jenis dan sifat tanah Hutan TAHURA
-          Dapat mengetahui topografi TAHURA
-          Dapat mengetahui Kesuburan tanah TAHURA
-          Mengetahui Iklim di tahura
-          Mengetahui Aksesibilitas TAHURA
-          Mengetahui bagaimana Sosial ekonomi Masyarakat sekitar TAHURA
-          Dapat mengetahui cara dan menggunakan alat-alat praktikum
-          Mengetahui bagaimana cara mengukur diamater, keliling, volume, TBC, T.Total Pohon.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.Pengenalan Tahura
Tahura raya minas merupakan perluasan hutan serba guna Takuala Minas yang merupakan bekas hutan produksi terbatas milik HPH PT. Sindotim dan telah di tunjuk oleh gubernur KDH tingkat I Provinsi Riau berdasarkan Sk No. 367/IV/1985 Tanggal 24 April 1985 tentang penunjukan kelompok Hutan Sungai Takula Minas Km 20 sebagai kawasan hutan dengan fingsi hutan wisata dengan luas 1.000 Ha.
            Secara geografis TAHURA Raya minas terletak antara 036-047 LU dan 10015-10126 BT. Secara Administratif termasuk kecamatan Rumbai, kotamadya Pekanbaru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Dati II Kampar dan Kecamatan Mandau Kecamatan Dati II Bengkalis Provinsi Riau.
2.Diameter pohon
            Diameter pohon adalah panjang garis lurus yang melalui pusat penampang melintang pohon dan menghubungkan pohon dan menghubungkan dua titik yang terdapat pada garis lingkaran luar pohon (Bruce dan Schumacher ,1950 dalam Handayani, 2003). Rumus yang biasa di gunakan untuk mencari diameter pohon adalah :
Diameter =
            Untuk pohon berbanir dari 1,3 m diatas permukaan tanah maka pengukuran dilakukan pada 20 cm diatas banir. Diameter pohon diperlukan dalam penentuan volume, luas bidang dasar dan pendugaan umur pohon.(Dirjen Kehutanan,1976 dalam Handayani 2003).
3.Tinggi Pohon
            Menurut Husch, et al. Dalam Simon, Manual Inventore Hutan (1997) Mengatakan
·         Tinggi total adalah jarak vertikal antara pohon dengan puncak pohon tersebut.
·         Tinggi batang adalah jarak antara pangkal pohon dengan permukaan tajuk.
Menurut Simon (1996), Mengenal beberapa macam tinggi pohon diantaranya :
·         Tinggi Total yaitu tinggi dari pangkal pohon dipermukaan tanah sampai puncak pohon.
·         Tinggi batang bebas cabang yaitu tinggi pohon dari pangkal batang dipermukaan tanah sampai cabang pertama.
Pengukuran tinggi pohon adalah pengukuran tak langsung Yang dilakukan dengan alat-alat diantaranya : Hagameter, Cristenmeter, Clinometer dan pengukuran tinggi pohon secara tak langsung.
4.Volume Pohon
            Penentuan pohon berdiri dilakukan secara tidak langsung melalui pengukuran diameter/keliling dan tinggi pohon. Berdasarkan hasil pengukuran diameter/keliling dan tinggi pohon, volumenya dapat ditentukan, baik dengan menggunakan tabel volume pohon (bila sudah ada tabelnya) maupun di hitung dengan menggunakan perhitungan volume :
V=
V         = Volume
D         = Diameter
T          = Tinggi Pohon
F          = Angka bentuk pohon (yang digunakan 0,56)
          = pi = 3,14 atau
            Sebelum menentukan volume pohon harus ditetapkan dahulu volume apa yang dimaksud. Pertama-tama harus ditentukan apakah volume pohon tersebut dengan kulit atau tanpa kulit. Bila yang diinginkan volume kayu tanpa kulit, maka kulitnya tidak ikut dihitung. Artinya bila pada waktu mengukur diameter pohon termasuk kulit, maka diameter ini harus dikurangi dengan 2 kali tebal kulit.


BAB III
METODOLOGI
III.1 Waktu
Waktu praktikum yang di lakukan di TAHURA Minas di lakukan pada :
Hari / Tanggal : Sabtu, 11 Desember 2010
Tempat            : TAHURA Sultan Syarif Kasim Minas
Jam                  : 12: 30 – 16.30 WIB
III.2 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang di gunakan pada waktu praktikum antara lain :
-          Tali rafia
-          Parang
-          Clino meter
-          Haga
-          Kompas
-          Peralatan Tulis
-          Pita Meter
-          Meteran Jahit
-          Kawasan TAHURA

III.3 Prosedur Kerja
1)      Siapkan Alat dan bahan seperti : Rafia, Haga, kompas, Clino meter, Parang, Pita Meter, penuntun praktikum.
2)      Buat 3 Plot dengan ukuran 20 M x 20 M
3)      Identifikasi nama pohon, nama latin, dan ukur Tbc, T.total, diamater, keliling, volume masing-masing pohon dan hitung kemiringan lereng Plot dengan menggunakan Clino meter.
4)      Isi kan pada tabel yang sudah tersedia pada penuntun praktikum
5)      Pembuatan laporan Praktikum
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
A.Praktkum 1
IV.1.1.Pengamatan Hutan
a.Keadaan Hutan di TAHURA
            Tahura Sultan Syarif Qasim Minas merupakan kawasan peleatarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Tahura Minas berasal dari Hutan sekunder, hal itu di cirikan dengan hetorogennya  umur dan jenispohon yang yang ada disana, masih banyak yang termasuk kedalam tiang dan pancang bahkan ada yang masih dalam tahap penanaman. Masyarakat sekitar tahura kebanyakan berprofesi sebagai petani sawit hal itu bahkan menjadi problema karena kawasan Tahura ikut tercaplok oleh kawasan perkebunan masyarakat. Dalam Tahura ada zona perlindungan, pemanfaatan dan pengelolaan.
           
b. Luas Kawasan Tahura
SK Gubri No.367/IV/1985 : penunjukan kelompok hutan sungai Takuana Minas sebagai kawasan hutan dengan fungsi hutan wisata seluas 1.000 Ha.
Surat Rekomendasi Gubri kepada menteri Kehutanan 16 Agustus 1994, untuk menetapkan tahura seluas 5.920 Ha.
SK menteri kehutanan No.349/Kpts-II 1996 : penunjukan TAHURA SSK seluas 5.920 Ha.
SK Menteri Kehutanan dan perkebunan No.248/Kpts-II/1999 : penetapan Tahura SSK seluas 6.172 Ha.

c. Jenis Hutan
Tahura Minas merupakan tipe hutan hujan tropis, hal itu di tandai dengan didominasi oleh pohon dari Famili Dipterocarpaceae yang banyak terdapat di Tahura sultan Syarif Qasim Minas.
d.Komposisi jenis
            Komposisi Jenis yang ada di Tahura di dominasi oleh Famili Dipterocarpaceae seperti Kompas (Koompasia maccensis), kelat (Eugenia spp), Kulim (Scorodocarpus bernensis), Medang (Alseodaphne sp), Cengal (Hopea sp), Balam (Palaqium sp) dan lain sebagainya.

4.1.2.Keadaan Lahan Hutan
a.Jenis dan sifat tanah
Tanah yang ada di Tahura adalah tanah Mineral dengan jenis Liat berpasir dengan kandungan Hara yang sedikit, berfragel bila terkena air akan menjadi lengket dan licin, warna tanah kekuningan. Dengan ciri tersebut maka dapat dikatakan bahwa tanah yang ada di Tahura adalah tanah Litosol.
b.Topografi
Pada umumnya kondisi lapangan kawasan TAHURA Minas bervariasi dari datar, bergelombang ringan sampai sedang, dengan kemiringan 0 sampai 45 %.
c.Kesuburan Tanah
            Kesuburan tanah yang ada di Tahura rendah karena di dominasi oleh tanah liat berpasir yang sangat miskin unsur hara kandungan bahan organiknya hanya 3-10%. Sehingga bayak pohon disana yang berbatang kecil karena minimnya kandungan hara yang dibutuhkan oleh tanaman.



4.1.3 Keadaan lain
a.Iklim
berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson TAHURA Minas termasuk kedalam Klasifikasi Tipe A dengan curah hujan rata-rata pertahun 100 s/d 300 mm. Suhu udara minimum 21 0C, maksimum 32,9 0C dengan kelembaban rata-rata 83 %.
b. Aksesibilitas
Tahura Minas yang terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan kota pekanbaru-minas-duri-dumai, dapat di capai dengan kendaraan 45 menit dari kota pekanbaru. Kondisi jalan yang di lalui agak banyak tikungan, beraspal tetapi ada juga yang berlubang.
c.Sosial Ekonomi Masyarakat
Masyarakat sekitar tahura bisa mempunyai peluang usaha yang dapat di kembangkan di Tahura minas antara lain : usaha jasa akomodasi, usaha jasa pemandu wisata, usaha jasa sarana boga, usaha dagang di sekitar tahura. Masyarakat sekitar tahura banyak yang berprofesi sebagai petani sawit.











IV.2 Pembahasan
IV.2.1Rumus mencari Diameter
Diameter =  

Plot 1
1.
2. .
3.
4. .
5
6
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Plot 2
1.     
2.      .
3.      .
4.      .
5.      .
6.      .
7.      .
8.      .
9.      .
10.  .
11.  .
12.  .
13.  .
14.  .
15.  .
16.  .
17.  .
18.  .
19.  .
20. 

IV.2.2.Rumus Mencari Volume
Volume =
Plot 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Plot 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16. 1/4x3,14x0,142x0,56x10= 0,09 m3
 17.1/4x3,14x0,122x0,56x10= 0,06 m3
18. 1/4x3,14x0,132x0,56x10= 0,07 m3
19. 1/4x3,14x0,152x0,56x10= 0,11 m3
20.1/4x3,14x0,152x0,56x11= 0,12 m3

IV.2.3.Cara Menggunakan Alat Praktikum
1.Cara Menggunakan Clino Meter
·         Bidikan Clino meter pada pohon pada pangkal pohon maka akan didapatkan angka positif, sedangkan jika dibidikan pada puncak pohon akan menghasilkan angka negatif.
·         Baca hasil pengukuran pada Clino yang terdapat didalam
·         Catat Hasil pengukuran


2.Cara Menggunakan kompas
·         Tentukan berapa sudut yang akan di tempuh
·         Lihat pada kompas seberapa besar sudut dan arahnya
·         Berjalanlah menurut arah yang ada pada kompas untuk mencapai lokasi

3.Cara Menggunakan Haga
·         Sipengukur menentukan jarak tertinggi dari pohon yang akan diukur sehingga pangkal pohon, puncak pohon atau pangkal tajuk atau dahan pertama tampak adalah jarak terpendek dari suatu titik sampai diproyeksinya yang tegak lurus pada suatu bidang datar atau bidang horizontal.
·         Jarak sipengukur dengan pohon yang ditaksir, kemudian skala pada alat disesuaikan dengan jarak tersebut (dengan memutar pengatur skala). Pada haga tersedia jarak 15, 20, 25 dan 30 cm.
·         Tekan knop yang berada dipinggir sehingga jarum petunjuk skala dapat bergoyang bebas. Melalui lubang pembidik alat di bidikan kepangkal pohon dan setelah bidikan tepat tekan knop untuk menghentikan jarum petunjuk, lalu baca hasilnya pada skala. Bila jarum berada disebelah kiri angka 0, hasil bidikan bernilai negatif (-), bila jarum berada disebelah angka nol hasil bidikan bernilai positif (+).
·         Knop untuk menggerakkan jarum ditekan kembali sehingga jarum petunjuk skala dapat bergoyang bebas.
·         Bidikan alat kepuncak pohon dan setelah bidikan tepat, knop untuk menghentikan jarum tekan kembali kemudian hasilnya dibaca. Hasil bidikan kepohon bernilai positif baik jarum berada disebelah kiri maupun sebelah kanan angka nol.
·         Tinggi pohon merupakan penjumlahan hasil bidikan kepuncak ditambah hasil bidikan kepangkal pohon.
IV.2.4.Pengambilan Contoh pada waktu Praktikum
            Pada waktu praktikum di Tahura dalam mengukur tinggi, diameter dan volume Pohon digunakan metode Systematic Sampling. Hal tersebut dilakukan karena populasi Tahura heterogen jadi tidak bisa disamaratakan pengambilan contohnya. Para praktikan dibagi kedalam 8 kelompok dengan plot yang berbeda serta arah yang berbeda pula. Ukuran plot yang di gunakan berbentuk persegi dengan ukuran 20 m x 20 m.
IV.2.5 Pengukuran diameter pohon
            Umumnya pengukuran diameter pohon dilakukan pada bagian pohon yang berkayu yang jarang berbentuk bulat betul. Sehingga penentuan diameter biasanya didasarkan atas rata-rata hasil pengukuran sumbu panjang dan sumbu pendek penampang lintang batang pohon umumnya tidak bebrbentuk silinder, pengukuran dilakukan pada ketinggian diameter setinggi dada atau DBH (Diamaeter Breast Hight). Untuk orang indonesia 1,30 m. Pengukuran dilakukan sebagai berikut :
1.      Pohon normal berdiri tegak pada tempat datar (1,30 m dari tanah)
2.      Pohon normal berdiri tegak pada tempat miring (1,30 dari tanah yang lebih tinggi)
3.      Pohon normal berdiri miring pada tempat datar (1,30 mengikuti arah miring)
4.      Pohon berbanir dengan ujung banir berada pada ketinggian < 1,10 m diatas tanh maka DBH 1,3 m diatas tanah dan jika ujung banir berada pada ketinggian > 1,10 m diatas tanah maka DBH dilakukan pada 20 cm diatas ujung banir.
5.      Pohon cacat dengan batas bawah cacat batang berada pada ketinggian 1,00 m diatas tanah maka DBH dilakukan 20 cm diatas batas atas cacat batang. Bila bawah cacat batang pada ketinggian 1,00- 1,50 diatas tanah maka DBH dilakukan pada 20 cm dibwah batas bawah cacat batang. Bila batas bawah cacat batang berada pada ketinggian > 1,50 m diatas tanah maka DBH dilakukan pad ketinggian 1,30 m diatas tanah.
6.      Pohon bercagak dengan bats bawah cagak berada pada ketinggian < 1,00 m diatas tanah maka DBH pada 20 cm diatas batas atas cagak. Bila batas bawah cagak berada pada ketinggian 1,00- 1,50 m diatas tanah maka DBH pada 20 cm dibawah batas bawah cagak.
7.      Pohon menggarpu pengukuran DBH sama dengan pada pohon bercagak.
IV.2.6 Dasar-dasar pengukuran, alat ukur tinggi pohon
1.       Terlebih dahulu mengukur sudut lereng dari mata i pengukur kepuncak pohon, lalu mengukur sudut lereng dari mata sipengukur kepangkal pohon. Kedua sudut lereng tadi diukur pada garis mendatar (horizontal), selanjutnya tinggi pohon dapat ditentukan setelah kita mengukur jarak horizontal antara sipengukur dengan pohon yang diukur.
2.      Langsung mengukur sudut yang diapit oleh garis penglihatan kepuncak dan garis penglihatan kepangkal pohon, tanpa mengukur jarak datar antara sipengukur dan pohon yang diukur, selanjutnya tinggi pohon dihitung dengan menggunakan teori perbandingan.


BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Tahura Minas merupakan perluasan hutan serba guna Takuala Minas yang merupakan bekas hutan produksi terbatas milik HPH PT. Sindotim dan telah di tunjuk oleh gubernur KDH tingkat I Provinsi Riau berdasarkan Sk No. 367/IV/1985 Tanggal 24 April 1985 tentang penunjukan kelompok Hutan Sungai Takula Minas Km 20 sebagai kawasan hutan dengan fingsi hutan wisata dengan luas 1.000 Ha. Diameter pohon adalah panjang garis lurus yang melalui pusat penampang melintang pohon dan menghubungkan pohon dan menghubungkan dua titik yang terdapat pada garis lingkaran luar pohon. Dapat di cari dengan rumus : Diameter = . Penentuan Volume pohon berdiri dilakukan secara tidak langsung melalui pengukuran diameter/keliling dan tinggi pohon. Dengan rumus :V=


V.2 Saran
            Tugas laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna, diharapkan masukan yang membangun demi kesempurnaan tugas ini. Untuk praktikum di Tahura sebaiknya didampingi oleh Cruiser yang handal sehinga apabila ada kesulitan tentang nama pohon bisa langsung bertanya.


DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Laela.2003.Penyusunan Tabel Vulome Lokal Jenis Tegakan Rhizophora apicula dan Bruguira gymnorriza di Hutan Mangrove HPH. PT. Thai Rajvithi.Riau.Universitas Lancang Kuning. Pekanbaru
Hamzah, Amir. 2004. Aplikasi Rumus Volume Tegakan Meranti Merah (Shorea Uliginosa Foxw) Dihutan Rawa Gambut. Universitas Lancang Kuning. Pekanbaru
Simon , H. 1996. Metoda Inventore Hutan. Cetakan Kedua. Aditya Media. Jogjakarta
Pika. 1981. Mengenal Sifat- Sifat Kayu Indonesia dan Penggunaanya.Kanisius.Yogyakarta.
Arlita,Tuti.2010.Bahan Kuliah Inventarisasi Hutan.Tidak dipublikasikan.Pekanbaru



Pemetaan Udara Menggunakan UAV/Drone type Fix Wings

  Pemetaan udara kawasan hutan Blok Khusus KPH Tasik Besar Serkap seluas 14.700 Ha bekerjasama dengan SG Konsultan dilaksanakan untuk menget...