31 Maret 2014

income hingga 25 US

yang mau income 25 US silahkan klik http://tasks4job.com/?refer=78312

inventarisasi hutan @tahura SSH



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................        i
DAFTAR ISI..........................................................................................        ii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................        iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................        1
1.1  Latar Belakang..................................................................................        1
1.2  1.2 Tujuan Praktikum........................................................................        2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................        3
BAB III METODOLOGI......................................................................        5
III.1 Waktu.............................................................................................        5
III.2 alat dan bahan.................................................................................        5
III.3 Prosedur Kerja................................................................................        5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................        6
IV. 1 Hasil
A.    Praktikum 1
·         Pengamatan Hutan......................................................................        6
a.       Keadaan Hutan di Tahura...........................................................        6
b.      Luas Kawasan Tahura.................................................................        6
c.       Jenis Hutan..................................................................................        7
d.      Komposisi Jenis...........................................................................        7
·         Keadaan lahan Hutan
a.       Jenis dan Sifat Tanah..................................................................        7
b.      Topografi.....................................................................................        7
c.       Kesuburan Tanah.........................................................................        7
·         Keadaan lain
a.       Iklim ...........................................................................................        8
b.      Aksesibilitas ...............................................................................        8
c.       Sosial ekonomi Masyarakat.........................................................        8
B.     Praktikum 2-6..............................................................................        9
IV.2 Pembahasan....................................................................................        11
BAB V PENUTUP.................................................................................        18
V.1 Kesimpulan.......................................................................................        18
V.2 Saran.................................................................................................        18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................        19
LAMPIRAN...........................................................................................        20


DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Gambar Pohon diPlot..................................................................        20
Gambar kondisi Tahura dan Lain-lain.....................................................        23
Gambar alat Praktikum............................................................................        24
Gambar Peta Plot       


BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Praktikum lapangan memang sangat memberikan manfaat, terutama pada praktikum yang di laksanakan di Taman Hutan Rakyat Sultan Syarif Kasim Minas. Praktikum Inventarisasi Hutan yang di laksanakan di TAHURA ini antara lain Pengamatan Hutan berupa keadaan lahan di TAHURA, luas Kawasan TAHURA, Jenis Hutan, Komposisi Jenis. Selain itu di lakukan pengamatan Lahan hutan berupa jenis dan sifat tanah, topografi, kesuburan tanah. Selanjutnya keadaan lain beupa Iklim, Aksesibilitas, Sosial ekonomi Masyarakat.
Di samping itu dalam praktikum ini pula di perkenalkan bagaimana cara menggunakan alat-alat dalam praktikum, seperti menggunakan Clino meter, Haga,Pita Meter dan Kompas. Dalam praktikum ini setiap kelompok di beri tugas membuat 3 plot, dalam setiap plot di catat nama pohon, nama ilmiah, kemiringan plot, TBC, Tinggi total, diameter pohon.
Dengan melakukan praktikum ini di harapkan para mahasiswa dapat mengetahui cara dan  menggunakan alat yang di gunakan dalam praktikum, mengetahui jenis vegetasi yang ada di TAHURA, Mengetahui Flora dan Fauna yang ada di TAHURA.


I.2 Tujuan Praktikum

-          Dapat mengetahui keadaan hutan di TAHURA
-          Dapat mengetahui luas kawasan TAHURA
-          Dapat mengetahui Jenis hutan di TAHURA
-          Dapat mengetahui Komposisi jenis TAHURA
-          Dapat mengetahui jenis dan sifat tanah Hutan TAHURA
-          Dapat mengetahui topografi TAHURA
-          Dapat mengetahui Kesuburan tanah TAHURA
-          Mengetahui Iklim di tahura
-          Mengetahui Aksesibilitas TAHURA
-          Mengetahui bagaimana Sosial ekonomi Masyarakat sekitar TAHURA
-          Dapat mengetahui cara dan menggunakan alat-alat praktikum
-          Mengetahui bagaimana cara mengukur diamater, keliling, volume, TBC, T.Total Pohon.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.Pengenalan Tahura
Tahura raya minas merupakan perluasan hutan serba guna Takuala Minas yang merupakan bekas hutan produksi terbatas milik HPH PT. Sindotim dan telah di tunjuk oleh gubernur KDH tingkat I Provinsi Riau berdasarkan Sk No. 367/IV/1985 Tanggal 24 April 1985 tentang penunjukan kelompok Hutan Sungai Takula Minas Km 20 sebagai kawasan hutan dengan fingsi hutan wisata dengan luas 1.000 Ha.
            Secara geografis TAHURA Raya minas terletak antara 036-047 LU dan 10015-10126 BT. Secara Administratif termasuk kecamatan Rumbai, kotamadya Pekanbaru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Dati II Kampar dan Kecamatan Mandau Kecamatan Dati II Bengkalis Provinsi Riau.
2.Diameter pohon
            Diameter pohon adalah panjang garis lurus yang melalui pusat penampang melintang pohon dan menghubungkan pohon dan menghubungkan dua titik yang terdapat pada garis lingkaran luar pohon (Bruce dan Schumacher ,1950 dalam Handayani, 2003). Rumus yang biasa di gunakan untuk mencari diameter pohon adalah :
Diameter =
            Untuk pohon berbanir dari 1,3 m diatas permukaan tanah maka pengukuran dilakukan pada 20 cm diatas banir. Diameter pohon diperlukan dalam penentuan volume, luas bidang dasar dan pendugaan umur pohon.(Dirjen Kehutanan,1976 dalam Handayani 2003).
3.Tinggi Pohon
            Menurut Husch, et al. Dalam Simon, Manual Inventore Hutan (1997) Mengatakan
·         Tinggi total adalah jarak vertikal antara pohon dengan puncak pohon tersebut.
·         Tinggi batang adalah jarak antara pangkal pohon dengan permukaan tajuk.
Menurut Simon (1996), Mengenal beberapa macam tinggi pohon diantaranya :
·         Tinggi Total yaitu tinggi dari pangkal pohon dipermukaan tanah sampai puncak pohon.
·         Tinggi batang bebas cabang yaitu tinggi pohon dari pangkal batang dipermukaan tanah sampai cabang pertama.
Pengukuran tinggi pohon adalah pengukuran tak langsung Yang dilakukan dengan alat-alat diantaranya : Hagameter, Cristenmeter, Clinometer dan pengukuran tinggi pohon secara tak langsung.
4.Volume Pohon
            Penentuan pohon berdiri dilakukan secara tidak langsung melalui pengukuran diameter/keliling dan tinggi pohon. Berdasarkan hasil pengukuran diameter/keliling dan tinggi pohon, volumenya dapat ditentukan, baik dengan menggunakan tabel volume pohon (bila sudah ada tabelnya) maupun di hitung dengan menggunakan perhitungan volume :
V=
V         = Volume
D         = Diameter
T          = Tinggi Pohon
F          = Angka bentuk pohon (yang digunakan 0,56)
          = pi = 3,14 atau
            Sebelum menentukan volume pohon harus ditetapkan dahulu volume apa yang dimaksud. Pertama-tama harus ditentukan apakah volume pohon tersebut dengan kulit atau tanpa kulit. Bila yang diinginkan volume kayu tanpa kulit, maka kulitnya tidak ikut dihitung. Artinya bila pada waktu mengukur diameter pohon termasuk kulit, maka diameter ini harus dikurangi dengan 2 kali tebal kulit.


BAB III
METODOLOGI
III.1 Waktu
Waktu praktikum yang di lakukan di TAHURA Minas di lakukan pada :
Hari / Tanggal : Sabtu, 11 Desember 2010
Tempat            : TAHURA Sultan Syarif Kasim Minas
Jam                  : 12: 30 – 16.30 WIB
III.2 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang di gunakan pada waktu praktikum antara lain :
-          Tali rafia
-          Parang
-          Clino meter
-          Haga
-          Kompas
-          Peralatan Tulis
-          Pita Meter
-          Meteran Jahit
-          Kawasan TAHURA

III.3 Prosedur Kerja
1)      Siapkan Alat dan bahan seperti : Rafia, Haga, kompas, Clino meter, Parang, Pita Meter, penuntun praktikum.
2)      Buat 3 Plot dengan ukuran 20 M x 20 M
3)      Identifikasi nama pohon, nama latin, dan ukur Tbc, T.total, diamater, keliling, volume masing-masing pohon dan hitung kemiringan lereng Plot dengan menggunakan Clino meter.
4)      Isi kan pada tabel yang sudah tersedia pada penuntun praktikum
5)      Pembuatan laporan Praktikum
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
A.Praktkum 1
IV.1.1.Pengamatan Hutan
a.Keadaan Hutan di TAHURA
            Tahura Sultan Syarif Qasim Minas merupakan kawasan peleatarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Tahura Minas berasal dari Hutan sekunder, hal itu di cirikan dengan hetorogennya  umur dan jenispohon yang yang ada disana, masih banyak yang termasuk kedalam tiang dan pancang bahkan ada yang masih dalam tahap penanaman. Masyarakat sekitar tahura kebanyakan berprofesi sebagai petani sawit hal itu bahkan menjadi problema karena kawasan Tahura ikut tercaplok oleh kawasan perkebunan masyarakat. Dalam Tahura ada zona perlindungan, pemanfaatan dan pengelolaan.
           
b. Luas Kawasan Tahura
SK Gubri No.367/IV/1985 : penunjukan kelompok hutan sungai Takuana Minas sebagai kawasan hutan dengan fungsi hutan wisata seluas 1.000 Ha.
Surat Rekomendasi Gubri kepada menteri Kehutanan 16 Agustus 1994, untuk menetapkan tahura seluas 5.920 Ha.
SK menteri kehutanan No.349/Kpts-II 1996 : penunjukan TAHURA SSK seluas 5.920 Ha.
SK Menteri Kehutanan dan perkebunan No.248/Kpts-II/1999 : penetapan Tahura SSK seluas 6.172 Ha.

c. Jenis Hutan
Tahura Minas merupakan tipe hutan hujan tropis, hal itu di tandai dengan didominasi oleh pohon dari Famili Dipterocarpaceae yang banyak terdapat di Tahura sultan Syarif Qasim Minas.
d.Komposisi jenis
            Komposisi Jenis yang ada di Tahura di dominasi oleh Famili Dipterocarpaceae seperti Kompas (Koompasia maccensis), kelat (Eugenia spp), Kulim (Scorodocarpus bernensis), Medang (Alseodaphne sp), Cengal (Hopea sp), Balam (Palaqium sp) dan lain sebagainya.

4.1.2.Keadaan Lahan Hutan
a.Jenis dan sifat tanah
Tanah yang ada di Tahura adalah tanah Mineral dengan jenis Liat berpasir dengan kandungan Hara yang sedikit, berfragel bila terkena air akan menjadi lengket dan licin, warna tanah kekuningan. Dengan ciri tersebut maka dapat dikatakan bahwa tanah yang ada di Tahura adalah tanah Litosol.
b.Topografi
Pada umumnya kondisi lapangan kawasan TAHURA Minas bervariasi dari datar, bergelombang ringan sampai sedang, dengan kemiringan 0 sampai 45 %.
c.Kesuburan Tanah
            Kesuburan tanah yang ada di Tahura rendah karena di dominasi oleh tanah liat berpasir yang sangat miskin unsur hara kandungan bahan organiknya hanya 3-10%. Sehingga bayak pohon disana yang berbatang kecil karena minimnya kandungan hara yang dibutuhkan oleh tanaman.



4.1.3 Keadaan lain
a.Iklim
berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson TAHURA Minas termasuk kedalam Klasifikasi Tipe A dengan curah hujan rata-rata pertahun 100 s/d 300 mm. Suhu udara minimum 21 0C, maksimum 32,9 0C dengan kelembaban rata-rata 83 %.
b. Aksesibilitas
Tahura Minas yang terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan kota pekanbaru-minas-duri-dumai, dapat di capai dengan kendaraan 45 menit dari kota pekanbaru. Kondisi jalan yang di lalui agak banyak tikungan, beraspal tetapi ada juga yang berlubang.
c.Sosial Ekonomi Masyarakat
Masyarakat sekitar tahura bisa mempunyai peluang usaha yang dapat di kembangkan di Tahura minas antara lain : usaha jasa akomodasi, usaha jasa pemandu wisata, usaha jasa sarana boga, usaha dagang di sekitar tahura. Masyarakat sekitar tahura banyak yang berprofesi sebagai petani sawit.











IV.2 Pembahasan
IV.2.1Rumus mencari Diameter
Diameter =  

Plot 1
1.
2. .
3.
4. .
5
6
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Plot 2
1.     
2.      .
3.      .
4.      .
5.      .
6.      .
7.      .
8.      .
9.      .
10.  .
11.  .
12.  .
13.  .
14.  .
15.  .
16.  .
17.  .
18.  .
19.  .
20. 

IV.2.2.Rumus Mencari Volume
Volume =
Plot 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Plot 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16. 1/4x3,14x0,142x0,56x10= 0,09 m3
 17.1/4x3,14x0,122x0,56x10= 0,06 m3
18. 1/4x3,14x0,132x0,56x10= 0,07 m3
19. 1/4x3,14x0,152x0,56x10= 0,11 m3
20.1/4x3,14x0,152x0,56x11= 0,12 m3

IV.2.3.Cara Menggunakan Alat Praktikum
1.Cara Menggunakan Clino Meter
·         Bidikan Clino meter pada pohon pada pangkal pohon maka akan didapatkan angka positif, sedangkan jika dibidikan pada puncak pohon akan menghasilkan angka negatif.
·         Baca hasil pengukuran pada Clino yang terdapat didalam
·         Catat Hasil pengukuran


2.Cara Menggunakan kompas
·         Tentukan berapa sudut yang akan di tempuh
·         Lihat pada kompas seberapa besar sudut dan arahnya
·         Berjalanlah menurut arah yang ada pada kompas untuk mencapai lokasi

3.Cara Menggunakan Haga
·         Sipengukur menentukan jarak tertinggi dari pohon yang akan diukur sehingga pangkal pohon, puncak pohon atau pangkal tajuk atau dahan pertama tampak adalah jarak terpendek dari suatu titik sampai diproyeksinya yang tegak lurus pada suatu bidang datar atau bidang horizontal.
·         Jarak sipengukur dengan pohon yang ditaksir, kemudian skala pada alat disesuaikan dengan jarak tersebut (dengan memutar pengatur skala). Pada haga tersedia jarak 15, 20, 25 dan 30 cm.
·         Tekan knop yang berada dipinggir sehingga jarum petunjuk skala dapat bergoyang bebas. Melalui lubang pembidik alat di bidikan kepangkal pohon dan setelah bidikan tepat tekan knop untuk menghentikan jarum petunjuk, lalu baca hasilnya pada skala. Bila jarum berada disebelah kiri angka 0, hasil bidikan bernilai negatif (-), bila jarum berada disebelah angka nol hasil bidikan bernilai positif (+).
·         Knop untuk menggerakkan jarum ditekan kembali sehingga jarum petunjuk skala dapat bergoyang bebas.
·         Bidikan alat kepuncak pohon dan setelah bidikan tepat, knop untuk menghentikan jarum tekan kembali kemudian hasilnya dibaca. Hasil bidikan kepohon bernilai positif baik jarum berada disebelah kiri maupun sebelah kanan angka nol.
·         Tinggi pohon merupakan penjumlahan hasil bidikan kepuncak ditambah hasil bidikan kepangkal pohon.
IV.2.4.Pengambilan Contoh pada waktu Praktikum
            Pada waktu praktikum di Tahura dalam mengukur tinggi, diameter dan volume Pohon digunakan metode Systematic Sampling. Hal tersebut dilakukan karena populasi Tahura heterogen jadi tidak bisa disamaratakan pengambilan contohnya. Para praktikan dibagi kedalam 8 kelompok dengan plot yang berbeda serta arah yang berbeda pula. Ukuran plot yang di gunakan berbentuk persegi dengan ukuran 20 m x 20 m.
IV.2.5 Pengukuran diameter pohon
            Umumnya pengukuran diameter pohon dilakukan pada bagian pohon yang berkayu yang jarang berbentuk bulat betul. Sehingga penentuan diameter biasanya didasarkan atas rata-rata hasil pengukuran sumbu panjang dan sumbu pendek penampang lintang batang pohon umumnya tidak bebrbentuk silinder, pengukuran dilakukan pada ketinggian diameter setinggi dada atau DBH (Diamaeter Breast Hight). Untuk orang indonesia 1,30 m. Pengukuran dilakukan sebagai berikut :
1.      Pohon normal berdiri tegak pada tempat datar (1,30 m dari tanah)
2.      Pohon normal berdiri tegak pada tempat miring (1,30 dari tanah yang lebih tinggi)
3.      Pohon normal berdiri miring pada tempat datar (1,30 mengikuti arah miring)
4.      Pohon berbanir dengan ujung banir berada pada ketinggian < 1,10 m diatas tanh maka DBH 1,3 m diatas tanah dan jika ujung banir berada pada ketinggian > 1,10 m diatas tanah maka DBH dilakukan pada 20 cm diatas ujung banir.
5.      Pohon cacat dengan batas bawah cacat batang berada pada ketinggian 1,00 m diatas tanah maka DBH dilakukan 20 cm diatas batas atas cacat batang. Bila bawah cacat batang pada ketinggian 1,00- 1,50 diatas tanah maka DBH dilakukan pada 20 cm dibwah batas bawah cacat batang. Bila batas bawah cacat batang berada pada ketinggian > 1,50 m diatas tanah maka DBH dilakukan pad ketinggian 1,30 m diatas tanah.
6.      Pohon bercagak dengan bats bawah cagak berada pada ketinggian < 1,00 m diatas tanah maka DBH pada 20 cm diatas batas atas cagak. Bila batas bawah cagak berada pada ketinggian 1,00- 1,50 m diatas tanah maka DBH pada 20 cm dibawah batas bawah cagak.
7.      Pohon menggarpu pengukuran DBH sama dengan pada pohon bercagak.
IV.2.6 Dasar-dasar pengukuran, alat ukur tinggi pohon
1.       Terlebih dahulu mengukur sudut lereng dari mata i pengukur kepuncak pohon, lalu mengukur sudut lereng dari mata sipengukur kepangkal pohon. Kedua sudut lereng tadi diukur pada garis mendatar (horizontal), selanjutnya tinggi pohon dapat ditentukan setelah kita mengukur jarak horizontal antara sipengukur dengan pohon yang diukur.
2.      Langsung mengukur sudut yang diapit oleh garis penglihatan kepuncak dan garis penglihatan kepangkal pohon, tanpa mengukur jarak datar antara sipengukur dan pohon yang diukur, selanjutnya tinggi pohon dihitung dengan menggunakan teori perbandingan.


BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Tahura Minas merupakan perluasan hutan serba guna Takuala Minas yang merupakan bekas hutan produksi terbatas milik HPH PT. Sindotim dan telah di tunjuk oleh gubernur KDH tingkat I Provinsi Riau berdasarkan Sk No. 367/IV/1985 Tanggal 24 April 1985 tentang penunjukan kelompok Hutan Sungai Takula Minas Km 20 sebagai kawasan hutan dengan fingsi hutan wisata dengan luas 1.000 Ha. Diameter pohon adalah panjang garis lurus yang melalui pusat penampang melintang pohon dan menghubungkan pohon dan menghubungkan dua titik yang terdapat pada garis lingkaran luar pohon. Dapat di cari dengan rumus : Diameter = . Penentuan Volume pohon berdiri dilakukan secara tidak langsung melalui pengukuran diameter/keliling dan tinggi pohon. Dengan rumus :V=


V.2 Saran
            Tugas laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna, diharapkan masukan yang membangun demi kesempurnaan tugas ini. Untuk praktikum di Tahura sebaiknya didampingi oleh Cruiser yang handal sehinga apabila ada kesulitan tentang nama pohon bisa langsung bertanya.


DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Laela.2003.Penyusunan Tabel Vulome Lokal Jenis Tegakan Rhizophora apicula dan Bruguira gymnorriza di Hutan Mangrove HPH. PT. Thai Rajvithi.Riau.Universitas Lancang Kuning. Pekanbaru
Hamzah, Amir. 2004. Aplikasi Rumus Volume Tegakan Meranti Merah (Shorea Uliginosa Foxw) Dihutan Rawa Gambut. Universitas Lancang Kuning. Pekanbaru
Simon , H. 1996. Metoda Inventore Hutan. Cetakan Kedua. Aditya Media. Jogjakarta
Pika. 1981. Mengenal Sifat- Sifat Kayu Indonesia dan Penggunaanya.Kanisius.Yogyakarta.
Arlita,Tuti.2010.Bahan Kuliah Inventarisasi Hutan.Tidak dipublikasikan.Pekanbaru



Pemetaan Udara Menggunakan UAV/Drone type Fix Wings

  Pemetaan udara kawasan hutan Blok Khusus KPH Tasik Besar Serkap seluas 14.700 Ha bekerjasama dengan SG Konsultan dilaksanakan untuk menget...