Sekapur sirih
Pacu jalur merupakan event tahunan yang merupakan budaya kearifan lokal masyarakat kabupaten kuantan singingi. event tersebut selalu menjadi ajang bergengsi untuk menjadi pemenang dalam perlombaan ini. sebelum memasuki event nasional yang berada di ibu kota kabupaten, biasanya akan diadakan event region kecamatan. nah yang akan berlomba di event nasional merupakan para pemenang dari event kecamatan.
Pacu jalur secara arti kata dapat didefiniskan sebagai perlombaan balap sampan yang berisikan 40-70 orang dalam 1 sampan. sampan tersebut sangat panjang. kerjasama tim dan stamina akan menjadi faktor yang akan menentukan dalam perlombaan ini.
Pacu jalur merupakan event tahunan yang merupakan budaya kearifan lokal masyarakat kabupaten kuantan singingi. event tersebut selalu menjadi ajang bergengsi untuk menjadi pemenang dalam perlombaan ini. sebelum memasuki event nasional yang berada di ibu kota kabupaten, biasanya akan diadakan event region kecamatan. nah yang akan berlomba di event nasional merupakan para pemenang dari event kecamatan.
Pacu jalur secara arti kata dapat didefiniskan sebagai perlombaan balap sampan yang berisikan 40-70 orang dalam 1 sampan. sampan tersebut sangat panjang. kerjasama tim dan stamina akan menjadi faktor yang akan menentukan dalam perlombaan ini.
Jalannya Permainan
Perlombaan,
baik antardusun, antardesa, maupun antarkecamatan, diawali dengan
membunyikan meriam. Meriam digunakan karena apabila memakai peluit tidak
akan terdengar oleh peserta lomba, mengingat luasnya arena pacu dan
banyaknya penonton yang menyaksikan perlombaan. Pada dentuman pertama
jalur-jalur yang telah ditentukan urutannya akan berjejer di garis start
dengan anggota setiap regu telah berada di dalam jalur. Pada dentuman
kedua, mereka akan berada dalam posisi siap (berjaga-jaga) untuk
mengayuh dayung. Dan, setelah wasit membunyikan meriam untuk yang ketika
kalinya, maka setiap regu akan bergegas mendayung melalui jalur
lintasan yang telah ditentukan. Sebagai catatan, ukuran dan kapasitas
jalur serta jumlah anak pacunya (peserta) dalam lomba ini tidak
dipersoalkan, karena ada anggapan bahwa penentu kemenangan sebuah jalur
lebih banyak ditentukan dari kekuatan magis yang ada pada kayu yang
dijadikan jalur dan kekuatan kesaktian sang pawang dalam “mengendalikan”
jalur.
Dalam
pertandingan jalur, apabila menerapkan sistem gugur, maka peserta yang
kalah tidak boleh turut bermain kembali. Sedangkan para pemenangnya akan
diadu kembali untuk mendapatkan pemenang utama. Namun apabila
menggunakan sistem setengah kompetisi, setiap regu akan bermain beberapa
kali dan pada akhirnya regu yang selalu menang hingga perlombaan
terakhir akan menjadi juaranya.
Nilai Budaya
Nilai
budaya yang terkandung dalam pacu jalur adalah: kerja keras,
ketangkasan, keuletan, kerja sama dan sportivitas. Nilai kerja keras
tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar jalurnya dapat
mendahului jalur regu lain. Nilai ketangkasan dan keuletan tercermin
dari teknik-teknik yang dilakukan oleh anggota sebuah regu dalam
menjalankan jalur agar dapat melaju dengan cepat dan tidak tenggelam.
Nilai kerja sama tercermin dari anggota regu yang berusaha bersama-sama
mengendalikan jalur agar dapat melaju cepat dan memenangkan perlombaan.
Nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang
tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau
menerima kekalahan dengan lapang dada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar