Program
: Litbang Peningkatan Budidaya
Hasil Hutan Bukan Kayu Untuk Mendukung
Usaha Kecil dan Menengah
Judul
RPI : Pengelolaan HHBK Nabati
dan Hewani Non FEM
Koordinator UKP : Drs. Kuntadi, M. Agri
Judul RPTP : Pemanfaatan Hutan Tanaman Jenis Acacia crassicarpa
Untuk Pengembangan Lebah Madu Apis
mellifera dan Apis cerana
Judul Kegiatan : Peningkatan
Produktifitas Koloni Lebah Melalui Stimulasi
Pollen.
Pelaksana Keg. : Drs. Purnomo
ABSTRAK
Potensi nektar
ekstraflora yang disekresi oleh stomata daun tanaman Acacia crassicarpa tersedia cukup melimpah di areal HTI Acacia crassicarpa (58,275 liter/hektar)
dan disukai oleh koloni lebah madu jenis Apis
mellifera dan Apis cerana. Potensi tepungsari (pollen) tanaman Acacia crassicarpa ketersediaannya terbatas
pada tanaman di atas 4 (empat) tahun dan hanya disekresi pada bulan Agustus
sampai dengan bulan September. Uji stimulasi pollen dengan menggunakan pollen
bread lebah hutan (Apis dorsata)
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan protein bagi koloni lebah telah
dilakukan di areal HTI PT Arara Abadi di daerah Perawang – Riau, dari bulan Juni
sampai dengan bulan Nopember 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
pollen bread sebanyak 500 gram /bulan berpengaruh positif terhadap kualitas,
perkembangan populasi koloni dan produksi madu. Crude protein lebah rata-rata 49,20
% dan populasi anakan lebah (brood) rata-rata 47,65 %
Kata kunci : Acacia crassicarpa, Pollen suplemen,
Apis mellifera, Apis cerana, madu.
A. Latar Belakang
Didalam budidaya lebah madu, tanaman pakan (bee forage) merupakan faktor kunci yang paling menentukan terhadap
keberhasilan usaha. Perkembangan koloni lebah madu ditentukan oleh ketersediaan
nektar dan pollen yang dihasilkan tanaman. Nektar dimanfaatkan oleh lebah untuk
memenuhi kebutuhan karbohidrat sedangkan polen untuk memenuhi kebutuhan
protein. Kekurangan salah satu unsur tersebut diatas akan menghambat tingkat
perkembangan koloni dan produksi madu. Oleh karena itu didalam usaha budidaya
lebah madu harus tersedia sumber pakan dalam jumlah yang tidak sekedar cukup
untuk menghidupi koloni, tetapi harus melimpah agar dapat disimpan dan dipanen.
Di areal HTI A. crassicarpa
sekresi nektar terjadi sepanjang tahun dan ketersediaannya cukup melimpah akan
tetapi sekresi polen hanya terjadi pada periode
waktu tertentu yaitu pada saat musim pembungaan (Agustus-September)
sehingga sumber polen sangat tergantung pada keberadaan tumbuhan semak (Mimosa pudica, Ageratum conyzoides) yang ada disekitar areal tersebut.
Permasalahannya adalah bagaimana mengatasi kebutuhan polen seandainya kedua
jenis tumbuhan semak tidak dijumpai di areal tersebut.
B. TUJUAN
SASARAN
Tujuan
dari penelitian ini adalah meningkatkan produktifitas koloni lebah jenis A. mellifera dan A. cerana yang dipelihara di areal HTI Acacia crassicarpa.
Sasaran
Penelitaian ini adalah meningkatnya perkembangan koloni dan produksi madu dari
koloni lebah jenis A. mellifera dan A. cerana yang dipelihara di areal HTI Acacia crassicarpa melalui stimulasi
pollen
C. METODE
PENELITIAN
1. Pendekatan masalah
§ Kekurangan
kebutuhan protein bagi koloni lebah diatasi dengan cara pemberian pollen
tambahan yang diperoleh dari bee bread pollen yang dihasilkan oleh koloni lebah
hutan Apis dorsata yang secara
kebetulan potensinya cukup melimpah dan belum termanfaatkan.
§ Produktifitas
koloni didekati dengan cara mengukur kuantitas dan kualitas koloni lebah serta kuantitas dan kualitas
produksi madu.
§ Kuantitas
koloni didekati dengan cara mengukur persentase berisi anakan (brood).
§ Kualitas
koloni didekati dengan cara mengukur persentase sisiran sarang yang kandungan
protein kasar tubuh lebah.
§ Kuantitas
madu didekati dengan cara mengukur persentase sisiran madu.
§ Kualitas
madu dengan cara mengukur kandungan unsur biokimia sesuai yang dipersyaratkan
Standarart Nasional Indonesia.
2. Waktu dan Tempat
Penelitian
dilakukan di areal tegakan hutan tanaman industri (HTI) Acacia crassicarpa
di Desa Pinang Sebatang Barat, Distrik Rasau Kuning PT. Arara Abadi Perawang.
Penelitian dari bulan Juni 2010 s/d Nopember 2010.
3. Bahan
dan Alat
Bahan dan peralatan yang digunakan didalam penelitian ini
terdiri dari koloni lebah jenis Apis
mellifera dan Apis cerana,
peralatan budidaya, alat hitung, botol sampel, peralatan cuaca dan blanko data.
4. Prosedur Kerja
§ Areal penelitian
ditetapkan di Distrik Rasau kuning blok 61 dengan umur tanaman 25 bulan. Koloni
lebah penelitian ditetapkan sebanyak 10 koloni Apis mellifera dan 10 koloni Apis
cerana yang mempunyai umur ratu, luas sisiran dan berat koloni yang sama
pada setiap species.
§ Pemberian
pollen pada koloni lebah disesuaikan dengan dengan kebutuhan koloni lebah
mengkosumsi pollen yaitu : 500 gram/bulan
§ Pollen
suplemen ditempatkan dalam kantong plastik kemudian ditempatkan di dalam kotak
pada bagian atas bingkai sarang dengan ketebalan 1 cm. Penempatan pollen
suplemen di dalam kotak dimaksud untuk menghindari aktivitas perampokan dari
koloni lain.
§ Disign
penelitian adalah sebagai berikut : Sebanyak 5 koloni Apis mellifera + 5 koloni Apis
cerana diberi pakan tambahan sedangkan sisa koloni diperlakukan sebagai
kontrol.
§ Sampel
lebah pekerja muda diambil dari setiap koloni yaitu masing-masing 10 individu.
§ Pengukuran
kadar protein tubuh lebah, kadar proksimat dan asam amino bee bread pollen dilakukan
di laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor.
§ Pengukuran
luas sisiran sarang anakan dilakukan terhadap sisiran sarang yang berisi telur,
larva dan pupa dengan cara menghitung persentase sisiran yang berisi telur,
larva dan pupa. Pengukuran dilakukan secara periodik setiap 30 hari selama 6
bulan pengamatan.
§ Pengukuran
sisiran madu dilakukan terhadap sisiran sarang yang berisi madu dengan cara
menghitung persentase sisiran yang berisi madu. Pengukuran dilakukan secara
periodik setiap 30 hari selama 6 bulan pengamatan.
D. Hasil Penelitian
1. Kualitas bee bread pollen yang terdapat pada sisiran
sarang.
Data hasil analisa proksimat bee bread pollen dapat
dilihat pada tabel 1, sedangkan data kandungan asam amino dapat dilihat pada
tabel 2.
Tabel
1. Hasil Analisa Proksimat Bee Bread Pollen
No
|
Kode
|
Kadar
Air
|
Abu
|
Lemak
|
Protein
|
Serat kasar
|
||||
Bahan Segar
|
Bahan Kering
|
Bahan Segar
|
Bahan Kering
|
Bahan
Segar
|
Bahan
Kering
|
Bahan
Segar
|
Bahan Kering
|
|||
..................................................................
% ................................................................
|
||||||||||
1.
|
Pollen madu
|
30,76
|
2,27
|
3,28
|
5,40
|
7,80
|
13,82
|
19,96
|
4,11
|
5,94
|
Tabel
2. Hasil Analisa Asam Animo Bee Bread Pollen A. mellifera + A. cerana
Parameter
|
Result
|
Unit
|
Technique
Analysis
|
Amino
Acid
|
|
|
|
Aspartic acid
|
1,37
|
% w/w
|
HPLC
|
Glutamic acid
|
1,87
|
% w/w
|
HPLC
|
Serine
|
0,75
|
% w/w
|
HPLC
|
Histidine
|
0,39
|
% w/w
|
HPLC
|
Glycine
|
0,64
|
% w/w
|
HPLC
|
Threonine
|
0,67
|
% w/w
|
HPLC
|
Arginine
|
0,80
|
% w/w
|
HPLC
|
Alanine
|
0,91
|
% w/w
|
HPLC
|
Tyrosine
|
0,43
|
% w/w
|
HPLC
|
Methionine
|
0,33
|
% w/w
|
HPLC
|
Valine
|
0,78
|
% w/w
|
HPLC
|
Phenylalanine
|
0,78
|
% w/w
|
HPLC
|
Heucine
|
0,69
|
% w/w
|
HPLC
|
Leucine
|
0,99
|
% w/w
|
HPLC
|
Lysine
|
0,97
|
% w/w
|
HPLC
|
- Kualitas koloni lebah
Kualitas koloni lebah
didekati dengan cara mengukur kandungan protein kasar tubuh lebah. Data analisa
kandungan protein kasar tubuh lebah dapat dilihat pada table 3.
Tabel 3. Kandungan protein kasar tumbuh lebah pekerja
muda
No. Stup
|
Crude Protein (%)
|
|||||
Diberi Pollen bread
|
Tanpa Pollen bread
|
|||||
A. mellifera
|
A. cerana
|
Rerata
|
A. mellifera
|
A. cerana
|
Rerata
|
|
1
2
3
4
5
|
48,00
53,00
47,00
48,00
51,00
|
51,00
49,00
48,00
48,00
49,00
|
49,50
51,00
47,50
48,00
50,00
|
36,00
38,00
37,00
38,00
36,00
|
38,00
41,00
37,00
36,00
36,00
|
37,00
39,00
37,00
37,00
36,00
|
Rerata
|
49,40
|
49,00
|
49,20
|
37,00
|
37,60
|
37,30
|
- Produktifitas koloni lebah
Produktifitas koloni
lebah didekati dengan cara mengukur persentase sisiran sarang yang berisi
anakan (brood) dan sisiran sarang yang berisi madu. Data hasil pengukuran brood
dapat dilihat pada table 4
Tabel 4. Perkembangan anakan lebah (brood).
No.
Stup
|
Perkembangan anakan (brood) (%)
|
|||||||||||||
Diberi Pollen Bread
|
Tanpa Pollen Bread
|
|||||||||||||
Bulan
|
Bulan
|
|||||||||||||
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
Rerata
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
rerata
|
|
A.cerana
1
2
3
4
5
|
47
57
47
55
50
|
50
64
50
65
60
|
57
66
58
70
65
|
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
|
45
55
45
35
40
|
49,75
60,50
50,00
56,25
55,00
|
37
45
37
30
25
|
40
52
40
35
36
|
42
55
42
40
40
|
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
|
40
45
52
46
35
|
39,75
49,25
42,75
37,75
34,00
|
A.mellifera
1
2
3
4
5
|
35
40
37
45
37
|
49
42
38
46
37
|
32
45
42
50
40
|
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
|
38,67
42,33
39,00
47,00
38,00
|
25
26
24
33
34
|
35
16
24
23
24
|
15
15
14
13
13
|
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
|
25,00
19,00
20,67
23,00
23,67
|
TOTAL RERATA
|
47,65
|
TOTAL RERATA
|
31,48
|
E.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
Pemberian pakan tambahan
(pollen bread) sebanyak 500 gram/ bulan terhadap koloni lebah jenis Apis mellifera dan Apis cerana yang dipelihara di Areal HTI Acacia crassicarpa umur 25 bulan berpengaruh positif terhadap kualitas
dan perkembangan populasi koloni crude protein tubuh lebah rata-rata 52 % dan
populasi anakan lebah (broad) rata-rata 47,65 %.
Rekomendasi
Pengembangan usaha
budidaya lebah madu di areal HTI Acacaia
crassicarpa perlu memperhitungkan ketersediaan pollen yang ada diareal
tersebut. Seandainya ketersediaan pollen terbatas/ tidak ada media
direkomendasikan untuk dilakukan stimulasi pollen antara lain pollen yang
didapat dari pollen bread lebah hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar