16 April 2018

Bonita sang Raja Rimba di Tembilahan Riau






Nama bonita sudah tidak asing lagi bagi warga tembilahan provinsi riau, raja rimba yang satu ini telah viral di dunia maya dan menjadi topik pembicaraan hangat media masa lokal maupun nasional. setelah membunuh pekerja sawit dan pekerja pembuat sarang burung walet.  harimau ini diduga telah ,mengalami penyimpangan prilaku. bonita sudah tidak takut bila bertemu manusia bahkan berani menampakkan diri. ahir-ahir ini pencarian bonita sangat gencar dan seperti yang kita ketahui bahwa harimau ini menghilang seperti tahu sedang dicari. tim gabungan sudah dibentuk seperti dari BBKSDA Riau, WWF, Polisi dan masyarakat serta para konservatif. berikut cuplikan video bonita sang raja rimba di tembilahan riau.


jika kita lihat dari sudut pandang konservasi bonita merupakan korban keserakahan manusia yang ingin menguasai Rumahnya yakni hutan belantara yang kian hari kian berkurang akibat dari alih fungsi hutan menjadi kebun sawit. sehingga konflik tidak dapat dihindarkan lagi hal tersebut dikarenakan home range bonita sang raja rimba ter berkurang. satwa mangsa semakin sulit ditemukan dan ahirnya sang raja rimba terjadi prilaku menyimopang dengan menyerang manusia bahkan membunuhnya untuk dimakan. sampai hari ini bonita belum bisa ditangkap, beredar kabar dari masyarakat bahwa ada sosok lelaki tua yang menunggangi harimau tersebut sehingga sulit ditangkap.
jika kita cermati dituhkan ruang khusus yang diperlukan harimau untuk bertahan hidup seperti ketersediaan satwa mangsa, habitat yang mendukung, sumber air dan perlu ada nya perlindungan khusus untuk menghindari ancaman para pemburu. sudah saatnya para pemegang stakeholder seperti BBKSDA, WWF dan NGO lain dibidang konservasi "melek" dengan kondisi seperti ini, kita tidak bisa menyalahkan harimau saja, tetapi bagaimana dengan keserakahan manusia yang telah mengurangi rumah harimau. mari sekarang Save Raja Rimba....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemetaan Udara Menggunakan UAV/Drone type Fix Wings

  Pemetaan udara kawasan hutan Blok Khusus KPH Tasik Besar Serkap seluas 14.700 Ha bekerjasama dengan SG Konsultan dilaksanakan untuk menget...