25 Juli 2018

Pengelolaan HHBK Nabati dan Hewani Non FEM


Program            : Litbang Peningkatan Budidaya Hasil Hutan Bukan Kayu Untuk  Mendukung Usaha Kecil dan Menengah
Judul RPI           : Pengelolaan HHBK Nabati dan Hewani Non FEM
Koordinator UKP : Drs. Kuntadi, M. Agri
Judul RPTP        : Pemanfaatan Hutan Tanaman Jenis Acacia crassicarpa Untuk Pengembangan Lebah Madu Apis mellifera  dan Apis cerana
Judul Kegiatan    : Peningkatan Produktifitas Koloni Lebah Melalui Stimulasi  Pollen.
Pelaksana Keg.   :  Drs. Purnomo

ABSTRAK

Potensi nektar ekstraflora yang disekresi oleh stomata daun tanaman Acacia crassicarpa tersedia cukup melimpah di areal HTI Acacia crassicarpa (58,275 liter/hektar) dan disukai oleh koloni lebah madu jenis Apis mellifera  dan Apis cerana. Potensi tepungsari (pollen) tanaman Acacia crassicarpa ketersediaannya terbatas pada tanaman di atas 4 (empat) tahun dan hanya disekresi pada bulan Agustus sampai dengan bulan September. Uji stimulasi pollen dengan menggunakan pollen bread lebah hutan (Apis dorsata) dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan protein bagi koloni lebah telah dilakukan di areal HTI PT Arara Abadi di daerah Perawang – Riau, dari bulan Juni sampai dengan bulan Nopember 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pollen bread sebanyak 500 gram /bulan berpengaruh positif terhadap kualitas, perkembangan populasi koloni dan produksi madu. Crude protein lebah rata-rata 49,20 % dan populasi anakan lebah (brood) rata-rata 47,65 %

Kata kunci : Acacia crassicarpa, Pollen suplemen, Apis mellifera, Apis cerana, madu.
         
A.   Latar Belakang
Didalam budidaya lebah madu, tanaman pakan (bee forage) merupakan faktor kunci yang paling menentukan terhadap keberhasilan usaha. Perkembangan koloni lebah madu ditentukan oleh ketersediaan nektar dan pollen yang dihasilkan tanaman. Nektar dimanfaatkan oleh lebah untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat sedangkan polen untuk memenuhi kebutuhan protein. Kekurangan salah satu unsur tersebut diatas akan menghambat tingkat perkembangan koloni dan produksi madu. Oleh karena itu didalam usaha budidaya lebah madu harus tersedia sumber pakan dalam jumlah yang tidak sekedar cukup untuk menghidupi koloni, tetapi harus melimpah agar dapat disimpan dan dipanen.
Di areal HTI A. crassicarpa sekresi nektar terjadi sepanjang tahun dan ketersediaannya cukup melimpah akan tetapi sekresi polen hanya terjadi pada periode  waktu tertentu yaitu pada saat musim pembungaan (Agustus-September) sehingga sumber polen sangat tergantung pada keberadaan tumbuhan semak (Mimosa pudica, Ageratum conyzoides) yang ada disekitar areal tersebut.
Permasalahannya adalah bagaimana mengatasi kebutuhan polen seandainya kedua jenis tumbuhan semak tidak dijumpai di areal tersebut.

B. TUJUAN SASARAN

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan produktifitas koloni lebah jenis A. mellifera dan A. cerana yang dipelihara di areal HTI Acacia crassicarpa.
Sasaran Penelitaian ini adalah meningkatnya perkembangan koloni dan produksi madu dari koloni lebah jenis A. mellifera dan A. cerana yang dipelihara di areal HTI Acacia crassicarpa melalui stimulasi pollen

C. METODE PENELITIAN

1.   Pendekatan masalah

§  Kekurangan kebutuhan protein bagi koloni lebah diatasi dengan cara pemberian pollen tambahan yang diperoleh dari bee bread pollen yang dihasilkan oleh koloni lebah hutan Apis dorsata yang secara kebetulan potensinya cukup melimpah dan belum termanfaatkan.
§  Produktifitas koloni didekati dengan cara mengukur kuantitas dan kualitas  koloni lebah serta kuantitas dan kualitas produksi madu.
§  Kuantitas koloni didekati dengan cara mengukur persentase berisi anakan (brood).
§  Kualitas koloni didekati dengan cara mengukur persentase sisiran sarang yang kandungan protein kasar tubuh lebah.
§  Kuantitas madu didekati dengan cara mengukur persentase sisiran madu.
§  Kualitas madu dengan cara mengukur kandungan unsur biokimia sesuai yang dipersyaratkan Standarart Nasional Indonesia.

2. Waktu dan Tempat
          Penelitian dilakukan di areal tegakan hutan tanaman industri (HTI) Acacia crassicarpa di Desa Pinang Sebatang Barat, Distrik Rasau Kuning PT. Arara Abadi Perawang. Penelitian dari bulan Juni 2010 s/d Nopember 2010.

3. Bahan dan Alat
Bahan dan peralatan yang digunakan didalam penelitian ini terdiri dari koloni lebah jenis Apis mellifera dan Apis cerana, peralatan budidaya, alat hitung, botol sampel, peralatan cuaca dan blanko data.

4. Prosedur Kerja
§ Areal penelitian ditetapkan di Distrik Rasau kuning blok 61 dengan umur tanaman 25 bulan. Koloni lebah penelitian ditetapkan sebanyak 10 koloni Apis mellifera dan 10 koloni Apis cerana yang mempunyai umur ratu, luas sisiran dan berat koloni yang sama pada setiap species.
§ Pemberian pollen pada koloni lebah disesuaikan dengan dengan kebutuhan koloni lebah mengkosumsi pollen yaitu : 500 gram/bulan
§ Pollen suplemen ditempatkan dalam kantong plastik kemudian ditempatkan di dalam kotak pada bagian atas bingkai sarang dengan ketebalan 1 cm. Penempatan pollen suplemen di dalam kotak dimaksud untuk menghindari aktivitas perampokan dari koloni lain.
§ Disign penelitian adalah sebagai berikut : Sebanyak 5 koloni Apis mellifera + 5 koloni Apis cerana diberi pakan tambahan sedangkan sisa koloni diperlakukan sebagai kontrol.
§ Sampel lebah pekerja muda diambil dari setiap koloni yaitu masing-masing 10 individu.
§ Pengukuran kadar protein tubuh lebah, kadar proksimat dan asam amino bee bread pollen dilakukan di laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor.
§ Pengukuran luas sisiran sarang anakan dilakukan terhadap sisiran sarang yang berisi telur, larva dan pupa dengan cara menghitung persentase sisiran yang berisi telur, larva dan pupa. Pengukuran dilakukan secara periodik setiap 30 hari selama 6 bulan pengamatan.
§ Pengukuran sisiran madu dilakukan terhadap sisiran sarang yang berisi madu dengan cara menghitung persentase sisiran yang berisi madu. Pengukuran dilakukan secara periodik setiap 30 hari selama 6 bulan pengamatan.

D. Hasil Penelitian
1. Kualitas bee bread pollen yang terdapat pada sisiran sarang.

Data hasil analisa proksimat bee bread pollen dapat dilihat pada tabel 1, sedangkan data kandungan asam amino dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 1. Hasil Analisa Proksimat Bee Bread Pollen


No

Kode
Kadar
Air
Abu
Lemak
Protein
Serat kasar
Bahan Segar
Bahan Kering
Bahan Segar
Bahan Kering
Bahan
Segar
Bahan
Kering
Bahan
Segar
Bahan Kering
.................................................................. % ................................................................

1.

Pollen madu


30,76

2,27

3,28

5,40

7,80

13,82

19,96

4,11

5,94





Tabel 2. Hasil Analisa Asam Animo Bee Bread Pollen A. mellifera + A. cerana


Parameter

Result

Unit

Technique
Analysis
Amino Acid



Aspartic acid
1,37
% w/w
HPLC
Glutamic acid
1,87
% w/w
HPLC
Serine
0,75
% w/w
HPLC
Histidine
0,39
% w/w
HPLC
Glycine
0,64
% w/w
HPLC
Threonine
0,67
% w/w
HPLC
Arginine
0,80
% w/w
HPLC
Alanine
0,91
% w/w
HPLC
Tyrosine
0,43
% w/w
HPLC
Methionine
0,33
% w/w
HPLC
Valine
0,78
% w/w
HPLC
Phenylalanine
0,78
% w/w
HPLC
Heucine
0,69
% w/w
HPLC
Leucine
0,99
% w/w
HPLC
Lysine
0,97
% w/w
HPLC

  1. Kualitas koloni lebah
Kualitas koloni lebah didekati dengan cara mengukur kandungan protein kasar tubuh lebah. Data analisa kandungan protein kasar tubuh lebah dapat dilihat pada table 3.

Tabel 3. Kandungan protein kasar tumbuh lebah pekerja muda


No. Stup
Crude Protein (%)
Diberi Pollen bread
Tanpa Pollen bread
A. mellifera
A. cerana
Rerata
A. mellifera
A. cerana
Rerata

1
2
3
4
5


48,00
53,00
47,00
48,00
51,00

51,00
49,00
48,00
48,00
49,00

49,50
51,00
47,50
48,00
50,00


36,00
38,00
37,00
38,00
36,00

38,00
41,00
37,00
36,00
36,00

37,00
39,00
37,00
37,00
36,00

Rerata

49,40

49,00

49,20

37,00

37,60

37,30
  1. Produktifitas koloni lebah
Produktifitas koloni lebah didekati dengan cara mengukur persentase sisiran sarang yang berisi anakan (brood) dan sisiran sarang yang berisi madu. Data hasil pengukuran brood dapat dilihat pada table 4

Tabel 4. Perkembangan anakan lebah (brood).


No.
Stup
Perkembangan anakan (brood) (%)
Diberi Pollen Bread
Tanpa Pollen Bread
Bulan
Bulan
6
7
8
9
10
11
Rerata
6
7
8
9
10
11
rerata
A.cerana

1
2
3
4
5



47
57
47
55
50


50
64
50
65
60


57
66
58
70
65


-
-
-
-
-


-
-
-
-
-



45
55
45
35
40


49,75
60,50
50,00
56,25
55,00


37
45
37
30
25


40
52
40
35
36


42
55
42
40
40


-
-
-
-
-


-
-
-
-
-



40
45
52
46
35


39,75
49,25
42,75
37,75
34,00
A.mellifera

1
2
3
4
5



35
40
37
45
37


49
42
38
46
37


32
45
42
50
40


-
-
-
-
-


-
-
-
-
-


-
-
-
-
-



38,67
42,33
39,00
47,00
38,00


25
26
24
33
34


35
16
24
23
24


15
15
14
13
13


-
-
-
-
-


-
-
-
-
-


-
-
-
-
-



25,00
19,00
20,67
23,00
23,67
TOTAL RERATA
47,65
TOTAL RERATA
31,48










E. Kesimpulan dan Rekomendasi

     Kesimpulan
Pemberian pakan tambahan (pollen bread) sebanyak 500 gram/ bulan terhadap koloni lebah jenis Apis mellifera dan Apis cerana yang dipelihara di Areal HTI Acacia crassicarpa umur 25 bulan berpengaruh positif terhadap kualitas dan perkembangan populasi koloni crude protein tubuh lebah rata-rata 52 % dan populasi anakan lebah (broad) rata-rata 47,65 %.

Rekomendasi
Pengembangan usaha budidaya lebah madu di areal HTI Acacaia crassicarpa perlu memperhitungkan ketersediaan pollen yang ada diareal tersebut. Seandainya ketersediaan pollen terbatas/ tidak ada media direkomendasikan untuk dilakukan stimulasi pollen antara lain pollen yang didapat dari pollen bread lebah hutan.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemetaan Udara Menggunakan UAV/Drone type Fix Wings

  Pemetaan udara kawasan hutan Blok Khusus KPH Tasik Besar Serkap seluas 14.700 Ha bekerjasama dengan SG Konsultan dilaksanakan untuk menget...